Kamis, 4 Juli 2024, menjadi awal perjalanan penuh semangat saat saya memimpin tur ke negeri Tirai Bambu, China. Bersama 24 peserta, kami sudah tidak sabar untuk menjelajahi keindahan dan keunikan kota-kota luar biasa seperti Beijing, Wuxi, Hangzhou, dan Shanghai.
Tanggung jawab sebagai tour leader ini merupakan amanah dari Webuy Travel Indonesia dan saya menyambutnya dengan penuh suka cita.
Siang itu, kami berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (CGK) menggunakan Xiamen Air menuju Fuzhou dengan durasi penerbangan enam jam. Selama di pesawat, kami menikmati sunset di atas awan yang menakjubkan dan menikmati meals on board yang disajikan.
Setibanya di Fuzhou Changle International Airport (FOC), kami langsung menuju ke Tourist Information Center untuk mengklaim fasilitas transit hotel gratis yang disediakan oleh Xiamen Air. Menggunakan bus yang hanya memerlukan waktu lima menit perjalanan, kami tiba di hotel dan beristirahat dengan nyaman, bersiap untuk petualangan hari berikutnya.
Keesokan paginya, Jum'at, 5 Juli 2024, pukul 06.00 CST (China Standard Time), kami berangkat lagi menuju FOC untuk melanjutkan penerbangan domestik selama dua jam ke Beijing Daxing International Airport (PKX). Beijing Daxing adalah bandara megah dengan arsitektur yang memukau, penuh dengan spot foto yang menawan.
Setelah tiba di Beijing, kami langsung menuju sebuah restoran yang terkenal dengan hidangan bebek peking, kuliner khas Beijing yang sudah menanti kami. Dalam perjalanan darat menggunakan private bus, saya mengambil kesempatan untuk berbicara di hadapan seluruh peserta, memberikan sedikit pengantar tentang perjalanan kami, yang kemudian dilengkapi oleh penjelasan mendetail dari local guide mengenai keunikan kota Beijing.
Wisata kuliner bebek peking sungguh memuaskan. Para peserta terlihat sangat menikmati hidangan lezat tersebut, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh kebahagiaan.
Dari restoran, kami melanjutkan perjalanan ke Lakeside Hotel untuk beristirahat. Kelelahan dari perjalanan panjang langsung hilang begitu kami merasakan kenyamanan di hotel ini, bersiap untuk petualangan berikutnya yang menanti.
Hari Sabtu, 6 Juli 2024, perjalanan kami baru saja dimulai, kami tiba di destinasi pertama: Tiananmen Square. Suasana di sana sangat ramai, dengan antrean panjang yang melelahkan karena awal Juli bertepatan dengan liburan sekolah di China dan musim panas yang sedang terjadi.
Meskipun kondisi ini cukup menantang, semangat kami tetap tinggi untuk menjelajahi keindahan dan sejarah tempat yang ikonis ini.
Selepas berfoto dengan latar belakang foto besar Mao Zedong, pemimpin revolusi China yang merupakan pendiri Republik Rakyat China, kami melanjutkan perjalanan memasuki area Forbidden City, sebuah kompleks istana yang dulunya menjadi kediaman kaisar dan pusat pemerintahan selama lebih dari 500 tahun.
Dikenal sebagai simbol kekuatan dan kekayaan Dinasti Ming dan Qing, Forbidden City menyimpan lebih dari 9.000 ruangan yang penuh dengan artefak bersejarah dan arsitektur yang megah, menjadikannya salah satu situs warisan dunia yang paling penting dan menarik di China.
Setelah berjalan cukup jauh sejauh kurang lebih 7 km dengan kondisi cuaca yang panas terik, kami berpindah ke destinasi selanjutnya dengan bus dan melepas penat dengan makan siang di restoran Beijing. Kami kemudian melanjutkan perjalanan inti yang sangat dinanti-nantikan, yaitu mengunjungi Great Wall.
Di sini, kami sangat menikmati indahnya destinasi ini, salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Tembok Besar China membentang sepanjang lebih dari 21.000 km dan dibangun lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Salah satu fakta unik tentang Great Wall adalah bahwa tembok ini tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan, tetapi juga sebagai jalur transportasi dan sistem komunikasi.
Bagian yang kami kunjungi, Juyongguan, dikenal karena keindahan lanskapnya dan arsitektur yang megah, menjadikannya salah satu tempat terbaik untuk merasakan keajaiban sejarah ini.
Hari indah di Beijing ditutup dengan kunjungan ke Bird's Nest, stadion ikonik yang menjadi simbol Olimpiade 2008. Sore itu, suasana semakin memukau ketika matahari mulai terbenam, memberikan nuansa magis di tengah gemerlap kota Beijing.
Setelah puas menikmati pemandangan, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan oleh-oleh. Di sana, saya dan para peserta tak melewatkan kesempatan untuk memborong berbagai oleh-oleh khas Beijing, seperti magnet kulkas, tas, boneka panda, dan beragam cendera mata lainnya. Sungguh momen yang sempurna untuk menutup hari yang penuh kenangan.
Hari Ahad, 7 Juli 2024, kami sudah check out dari hotel sejak pukul 05.00 pagi, bersiap melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya dengan kereta cepat. Dengan jadwal keberangkatan pukul 07.00, hotel sudah menyiapkan breakfast box untuk kami, sehingga energi kami tetap terjaga sepanjang perjalanan.
Perjalanan dari Beijing ke Wuxi menempuh jarak sekitar 1.200 km dan memakan waktu sekitar 5 jam. Menaiki bullet train ini adalah pengalaman yang menyenangkan, di mana peserta bisa menikmati pemandangan yang bervariasi dari jendela kaca kereta, mulai dari lanskap perkotaan modern hingga hijaunya pedesaan yang menyejukkan mata.
• • •
Cerita bersambung di Blog selanjutnya: Menjelajahi Keunikan Wuxi dan Hangzhou: Dua Kota, Seribu Cerita