Dalam sebuah perjalanan tak terlupakan pada hari Ahad, 9 September 2018, saya bersama dengan teman-teman seangkatan merencanakan momen istimewa untuk adik-adik tingkat di KAMMI FIA. Petualangan dimulai dari kota Malang menuju Singosari, kami bersemangat menuju destinasi yang menantang: Bukit Budug Asu, yang menjulang tinggi di ketinggian 2000 mdpl.
Meskipun saya merasa agak cemas pada awalnya karena membawa banyak anggota yang tidak hanya laki-laki saja, tapi banyak anggota perempuan juga.
Tantangan sejati terbentang di depan kami, dengan akses jalan yang berliku, berbatu, dan belum beraspal. Tidak ada yang bisa menghalangi semangat kami, bahkan saat kami harus melewati jalan yang licin, berkubang dalam lumpur, dan melompati batu-batu yang menghiasi jalur.
Kami memilih pintu masuk utama melalui Agrowisata Kebun Teh Wonosari Lawang. Dan dengan keramahan warga sekitar, kami berhasil mendapatkan tiket masuk dan tempat parkir.
Setelah persiapan yang matang, kami memulai pendakian. Langkah kami membawa kami melintasi jalur penuh debu dan hutan pinus yang rindang. Namun, kami tahu bahwa perjuangan sesungguhnya belum dimulai.
Setelah melewati hutan yang memukau, kami berhenti sejenak untuk istirahat dan menikmati makan siang bersama. Perjalanan ini ternyata menguras energi lebih dari yang kami perkirakan. Terutama karena selama perjalanan, tim kami terbagi, ada beberapa orang yang membutuhkan istirahat lebih sering daripada yang lainnya.
Namun, semangat kebersamaan tetap terjaga. Kami pun kompak beristirahat sejenak untuk melaksanakan shalat Dhuhur dan makan siang tepat sebelum memulai summit attack menuju puncak.
Dengan penuh semangat kami melanjutkan pendakian, langkah demi langkah, menuju puncak Bukit Budug Asu. Rasa lelah dan keringat yang membasahi tidak mampu meredam semangat kami. Walaupun saya pribadi kaget karena ternyata summit attack Bukit Budug Asu cukup terjal dan agak menyulitkan bagi yang baru pertama kali mendaki.
Pada akhirnya, usaha keras kami terbayar lunas saat kami mencapai puncak Bukit Budug Asu. Pemandangan yang memukau dari ketinggian 2000 mdpl menghapus semua kelelahan kami. Terlihat dengan gagah di belakang kami Gunung Arjuno yang memiliki ketinggian 3339 mdpl.
Kebersamaan, kesabaran, semangat, dan kekuatan tim telah membawa kami melewati perjalanan yang menantang ini.
Tentu, kami tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto-foto di berbagai sudut puncak Bukit Budug Asu. Dengan latar belakang pemandangan alam yang menakjubkan, setiap foto menjadi kenangan indah yang merefleksikan semangat dan kebersamaan kami selama pendakian. Senyum kelelahan namun penuh kepuasan terpancar dari wajah kami.
Kami tidak hanya memperoleh pengalaman mendaki yang luar biasa, tetapi kami juga merasa terhubung dengan alam dan satu sama lain lebih dalam. Pendakian menuju Bukit Budug Asu telah mengajarkan kami arti tentang kebersamaan, ketangguhan, dan keindahan alam yang patut dijaga.
Setelah merasa puas menikmati puncak, kami kembali turun gunung melewati jalur yang sama. Setibanya di parkiran, kami beristirahat sejenak untuk berbagi kesan dan pesan selama perjalanan pendakian. Suasana yang santai namun penuh makna memungkinkan kami untuk saling berbagi kegembiraan dan refleksi tentang perjalanan yang baru saja kami lalui.




















