Menelusuri Kekayaan Budaya yang Menjadi Kekhasan Pulau Dewata



Dengan semangat akademis yang membara, kami bersiap untuk menjalani perjalanan Edu-Tour yang penuh makna, kegiatan ini diinisiasi oleh pengurus BEM Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya 2017 dan diikuti oleh beberapa mahasiswa FIA. Kami berangkat dari Kota Malang pada hari Rabu, 29 November 2017, dengan tujuan destinasi yang mengagumkan, pulau Bali.

Hari pertama di Bali, Kamis tanggal 30 November 2017, kami memulai perjalanan edukatif kami dengan mengunjungi Monumen Bajra Sandhi di Kota Denpasar. Monumen ini merupakan monumen peringatan perjuangan rakyat Bali melawan penjajahan Belanda.

Di dalam monumen ini terdapat museum yang menyajikan koleksi benda-benda sejarah, seni, dan budaya yang menggambarkan perjuangan Bali. Dari bagian dalam lantai paling atas monumen ini kami bisa melihat sekeliling Kota Denpasar dari seluruh penjuru mata angin, sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.




Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kami ke Pantai Pandawa di daerah Kuta selatan, Kabupaten Badung. Di sini, kami mengamati upaya pemerintah dalam mengelola destinasi pariwisata yang ramah lingkungan, serta mendalami manajemen pariwisata yang berkesinambungan. Pantai ini dikenal juga sebagai Pantai Rahasia karena letaknya tersembunyi di antara tebing-tebing batu kapur.

Puncak dari hari pertama kami adalah ketika kami menyaksikan Tari Kecak Bali yang spektakuler di malam hari. Melalui tarian ini, kami menyaksikan bagaimana seni dapat menjadi sarana pengenalan sejarah dan nilai-nilai budaya suatu daerah yang menjadi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) bagi banyak pengunjung, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Hari berikutnya, Jum'at tanggal 1 Desember 2017, kami melanjutkan petualangan kami dengan kunjungan ke Pabrik Kata-kata Joger. Di sini, kami belajar tentang strategi branding dan pemasaran yang kreatif, dimana Joger sudah sangat terkenal dengan kaos dan produk-produknya yang memiliki kata-kata lucu, bijak, atau unik dalam bahasa Indonesia atau Bali.



Tak lupa, kami juga meluangkan waktu untuk menunaikan shalat Jum'at di sebuah masjid di daerah Kuta, meneguhkan nilai-nilai keagamaan kami sambil memperhatikan harmoni agama di pulau Bali yang terkenal dengan toleransinya.

Perjalanan kami tak lengkap tanpa mengunjungi Pantai Tanah Lot yang terkenal dengan pemandangan pura yang berdiri di atas batu karang besar di tengah laut. Di pantai ini, kami belajar tentang pengelolaan destinasi pariwisata yang berorientasi pada pengalaman wisatawan, serta pentingnya pelestarian ekosistem alam di kawasan pantai yang padat kunjungan.


Setelah merasa puas dengan petualangan edukatif kami di Bali, kami kembali ke Kota Malang pada malam harinya. Kami pulang dengan peraasaan hati kami dipenuhi rasa syukur dan rindu untuk kembali lagi ke pulau yang kaya akan budaya ini.

Inilah kisah Edu-Tour kami sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Perjalanan ini memberikan kami pelajaran berharga tentang bagaimana teori dapat diaplikasikan dalam praktik di lapangan. Kebersamaan kami sebagai tim menjadi fondasi kuat dalam mengeksplorasi, belajar, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Semoga pengalaman ini dapat memicu semangat edukasi dan menjadikan kami mahasiswa yang berpengaruh serta penuh inspirasi di masa depan.