Akhir bulan September 2015, petualangan tak terlupakan mengajak saya dan tiga teman kuliah mengunjungi Gunung Bromo untuk pertama kalinya. Menarik gas motor dari Malang melewati Pasuruan, kami meluncur dalam perjalanan malam yang penuh semangat dan kegembiraan.
Sebelum Shubuh kami sampai di Puncak Penanjakan, yang berada di ketinggian 2770 mdpl, suasana dingin menusuk tulang langsung menyambut kami. Namun, keindahan alam di sekitar, serta pemandangan megah gunung-gunung menjulang, berhasil menciptakan panorama yang tak terlupakan. Pemandangan di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ternyata memang sesuai dengan apa yang sering didengar, sungguh memukau dan tak bisa terlupakan.
Tak ingin melewatkan momen, kami menuruni jalanan terjal menuju Lautan Pasir Bromo, untuk kemudian mendaki menuju puncak Gunung Bromo di ketinggian 2329 mdpl, dengan latar belakang Gunung Batok yang memiliki ketinggian 2440 mdpl. Di sana, kami disuguhi pemandangan kawah yang mengepulkan asap dalam jumlah yang mengagumkan.
Petualangan pertama kali menuju Bromo memberikan keseruan yang tak terlupakan. Setelah menikmati sensasi mengendarai motor di lautan pasir yang luas, siang hari itu kami pun meneruskan untuk kembali ke Malang dengan hati penuh keceriaan.














