Perjuangan Mendaki di Tengah Hujan Badai Menuju Puncak Gunung Ciremai



Awal bulan Mei 2015, keinginan untuk mengeksplorasi Gunung Ciremai tiba-tiba muncul, terlebih saat saudara dan temannya mengajak saya untuk bergabung, tanpa ragu saya mengiyakan tawaran tersebut. Sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3078 mdpl, tentu Ciremai sangat menarik untuk didaki.

Kami memutuskan untuk menjalani pendakian ini dengan "tek-tok" atau tanpa menginap di puncak. Berbekal semangat, kami berangkat sepagi mungkin dari Jatiwangi menuju Argapura, yang menjadi tempat berdirinya basecamp Apuy. Setelah menikmati sarapan yang cukup di Apuy, kami pun bersiap untuk memulai perjalanan.



Suasana jalur pendakian sangat indah dan langit terlihat cerah hingga sampai di pos lima. Namun begitu kami sampai di pertigaan Apuy-Palutungan, hujan mulai turun. Meski kondisi cuaca tidak menguntungkan, semangat kami tak tergoyahkan. Kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.




Setiap langkah menjadi semakin menantang. Semakin mendekati puncak, hujan tampaknya tidak kunjung berhenti. Terjebak dalam derasnya hujan, kami bersyukur dapat menyaksikan keindahan alam bunga-bunga edelweis segar yang sebentar lagi akan mekar. 




Tidak tergoyahkan oleh hujan atau kabut yang menyelimuti puncak, kami akhirnya mencapai titik tertinggi Gunung Ciremai. Namun, cuaca tidak seindah ekspektasi. Kabut yang pekat menyelimuti segalanya, membatasi pandangan kami. Meski begitu, kami merasakan kepuasan mendalam karena berhasil mencapai puncak dalam kondisi yang tidak mudah.




Dengan semangat dan gerak cepat, kami mulai turun gunung, menelusuri jejak yang baru saja kami lewati. Meski basah kuyup dan lelah, rasa bahagia atas pencapaian ini tetap membara dalam hati. Saat Maghrib tiba, kami akhirnya mencapai pos 1, menutup petualangan dengan senyuman. Meskipun perjalanan kali ini dipenuhi hujan dan kabut, cerita ini akan selalu menjadi bagian dari kenangan kami, mengukir pengalaman seru di bawah guyuran hujan Gunung Ciremai.

Video Pendakian Gunung Ciremai 3078 mdpl, Mei 2015.